Padang sudah identik dengan rumah gadangnya. Dulu saya hanya mengetahuinya dari pelajaran di sekolah atau dari foto-foto yang ada di rumah makan padang. Saat saya sampai di kota Padang, melihat beberapa bangunan yang dominan dengan ciri khas yang mirip dengan rumah adat itu saja sudah membuatku terkagum. Siapa yang menyangka ternyata disini juga terdapat tempat wisata yang memiliki rumah adat khas Sumatera Barat tersebut. Namanya Istano Basa Pagaruyung.
Lokasinya memang tidak berada di pusat kota Padangnya. Butuh perjalanan lagi dari kota Padang menuju ke Batusangkar (tempat rumah adat tersebut berada) kurang lebih 3 jam. Cukup jauh memang, terlebih kalau di daerah itu 3 jam ya memang benar karena jarahnya jauh, bukan karena macet. Tapi worth it kok, selain karena istananya yang indah, kalian bisa belajar dan mengenal tentang budaya minang dan menjadi lebih tahu tentang budaya negeri kita sendiri.
Pertama kali masuk ke kawasan istana ini, wow! Bagus dan luas banget! Dari tempat parkir yang berada di seberang jalan dari kawasan istana ini, kemudian menyeberang untuk membeli tiket masuk, dan sampai akhirnya kami memasuki kawasan istana ini, beda banget suasananya, istana ini sangat indah.
Istana yang berada di tempat ini sekarang adalah replika dari yang asli. Istana Pagaruyung yang asli terletak di atas bukit Batu Patah dan terbakar habis pada sebuah kerusuhan berdarah pada tahun 1804. Istana tersebut kemudian didirikan kembali, namun kembali terbakar tahun 1966.
Istana ini terdiri dari 3 + 1 lantai. Mengapa begitu? Karena ketika akan masuk ke istana, kalian harus menaiki tangga dulu. Sebelum masuk ke area dalam istana, kalian harus melepaskan alas kaki kalian dan menyimpannya dalam kantong plastik yang telah disediakan (bayar sukarela). Jika sudah, kalian dapat memasuki dan explore area dalam istanan ini. Nah di lantai paling bawah yang menjadi dasar sebelum kalian naik tangga (seperti basement), terdapat tempat peminjaman baju adat khas minang yang dapat kalian sewa untuk berfoto di kawasan istana tersebut. Karena sudah sampai disini, rasanya kurang afdol kalau tidak berfoto ala khas minang, saya dan econ memutuskan untuk sewa adatnya. Ada beberapa pilihan warna bajunya, seperti merah, hitam, biru, ungu, hijau, kuning, dll. Tapi karena biasanya identik dengan warna merah, saya dan econ memilih warna merah.
![]() |
tempat penyewaan baju adat minangkabau |
Harga sewa :
dewasa Rp 35.000,-/orang
anak-anak Rp 30.000,-/orang
![]() |
lantai 2 |
Kemudian di lantai 1 (setelah kalian menaiki tangga), terdapat setting-an lokasi khas minang. Di lantai 2 juga sama seperti itu, bedanya settingannya lebih banyak di lantai 1 dan dari lantai 2 ini kalian bisa melihat pemandangan kawasan istana ini lebih luas. Begitu juga di lantai 3 nya. Pemandangan yang kalian dapatkan saat melihat kawasan istana ini dari atas sangat indah. Jangan lupa melihat ke arah sisi belakang istana juga ya, pemandangannya juga tidak kalah bagusnya dengan sisi depan istana.
Oiya, disini juga terdapat beberapa badut-badut berbentuk boneka seperti badut berbaju adat khas minang dan teman-temannya yang bisa kalian ajak foto bersama dan dibayar dengan sukarela.
Saya sangat beruntung pernah datang dan mengenal lebih dekat dengan adat minang disini. Negeri ini punya banyak sekali budaya dan keanekaragaman yang sangat sayang kalau kita sendiri sebagai warga negaranya justru kurang mengenalnya.
So buat kalian yang akan datang ke daerah Sumatera Barat atau kota Padang, tempat ini recommended buat dikunjungi, at least once in a lifetime.
Kenali dan explore lebih lagi negeri ini, karena semakin kalian explore, kalian akan semakin bangga dan jatuh cinta dengan keanekaragaman yang dimiliki oleh negeri ini!
See you in another stories !
Florencia & Gerson
Notes!
08.00 - 18.00
Lokasi :
Batusangkar (kalian bisa cari di google maps, akurat kok, karena saya dan econ saat kesana pun menggunakan panduan dari google maps)
Tiket masuk :
Wisatawan domestik
dewasa : Rp 7.000,-/orang
anak-anak : Rp 5.000,-/orang
Wisatawan mancanegara
dewasa : Rp 12.000,-/orang
anak-anak : Rp 10.000,-/orang
Jam terbaik datang kesana :
pagi atau sore, karena saat siang hari cuaca terik sekali, terlebih kalau kita menggunakan baju adat tersebut (di-double).
PS: Seluruh foto yang ada di blog ini adalah hasil foto pribadi. Mengcopy atau mengambil foto di blog ini tanpa ijin sangat tidak diperkenankan. Terima kasih
Comments
Post a Comment